Pada tahun 1942 di sebuah dusun di kabupaten karanganyar, ada sebuah pohon tua yang sangat besar dan didominasi warna hijau dan pohon ini dianggap keramat bagi warga disekitar dusun tersesebut karena tidak bisa ditebang. Pada suatu hari di desa tersebut dilanda bencana banjir besar (dikenal dengan nama Baru Klinting oleh masyarakat sekitar) yang melanda daaerah tersebut banjir tersebut mampu menumbangkan pohon yang dianggap keramat itu dan membawanya bersama derasnya arus banjir, akan tetapi pohon tersebut tetap dapat berdiri tegak walau diterjang derasnya arus banjir dan pohon tersebut mendapat tempat baru, dimana secara kebetulan menempati diantara tebing (parang), sehingga mempermudah aliran air dari atas tebing menuju lembah melalui batangnya. Aliran air yang terus menerus membuat pohon semakin hijau dengan timbuhnya lumut-lumut.
Pada tahun 1982 terjadi banjir Baru Klinting kembali yang melanda daerah ini dan menerjang pohon diatara parang itu. Hilangnya pohon menyebabkan aliran air yang awalnya melalui batang pohon kini terjun ke bawah tanpa perantara membentuk air terjun yang dikenal dengan nama Parang Ijo yang berarti berwarna hijau diantara 2 tebing.
Daerah wisata Parang Ijo terletak di desa Girimulyo, Kecamatan Ngargoyoso. wisata Parang Ijo akan menjadi andalan wisata baru bagi Karanganyar. Maklum saja, keindahan pesona wisata daerah perkebunan dan pertanian di lereng Gunung lawu begitu indah dan menarik bagi para wisatawan. Tidak jauh dari parang ijo terdapat kompleks candi cetho di Ngargoyoso.
Fasilitas dan Akomodasi
Fasilitas yang tersedia di lokasi ini adalah Menara atau Gardu Pandang, area taman bermain, kolam renang dan juga warung penjaja makanan.
Sumber: http://www.karanganyarkab.go.id/